Pembahasan tentang ilmu tasawuf Oleh Zulkarnaen



Mengenal Ilmu Tasawuf
Kian hari kian tergerus manusia dalam mengenal ilmu tasawuf terutama anak-anak kelahiran zaman sekarang karena pesatnya teknolologi dan berkembangnya zaman. Akan tetapi, penulis ingin memberikan sedikit pengenalan mengenai ilmu tasawuf.
Tasawuf secara etimologi atau bahasa. Para ahli berselisih pendapat tentang asal kata tasawuf, antara lain.

Pertama, kata tasawuf berasal dari Shuffah atau serambi tempat duduk, yakni serambi masjid nabawi di Madinah yang disediakan untuk orang –orang yang belum  mempunyai  tempat tinggal dari kalangan muhajirin. Mereka biasa dipanggil atau disebut sebagai ahlu shuffah (pemilik serambi) karena di serambi itulah mereka bernaung.

Kedua, kata tasawuf berasal dari Shaf atau barisan. Karena kaum sufi mempunyai iman yang kuat, jiwa yang bersih, ikhlas dan senantiasa memilih barisan yang paling depan dalam sholat berjamaah atau dalam perang suci. 

Ketiga, kata tasawuf berasal dari Shafi atau bersih dan jernih. 

Keempat, menurut para ahli, kata tasawuf berasal dari kata Shufanah atau sebutan nama kayu yang bertahan tumbuh di padang pasir.

Kelima, kata tasawuf kali ini berasal dari Shuf atau bulu domba karena kaum sufi pada zaman Rasulullah saw. menggunakan pakaian dari bulu domba yang kasar sebagai lambang kerendahan hati mereka. Dan juga menghindari sikap sombong serta meninggalkan usaha-usaha yang bersifat duniawi. Maka, orang yang memakai pakaian bulu domba disebut (mutashawwif) sedanglan perilakunya disebut (tasawuf). 

Sedangkan secara teosofi atau doktrin filsafat agama dan mistisme, H. A. R. GIBB lebih tasawuf lebih cenderung berasal dari kata Shuf atau bulu domba.

Pengertian tasawuf secara terminologi atau istilah. Para ahli sufi merepresentasikan tasawuf, diantaranya. 

Pertama, Imam Junaid dari Baghdad Iraq (910 M), mendefinisikan tasawuf sebagai, “mengambil setiap sifat mulia dan meninggalkan setiap sikap tinggi”. 

Kedua, Syekh Muhammad al-kurdi yang berasal dari kota Ibril dekat kota Moshul Iraq (perintis Tarekat al-Naqsabandiyah). Tasawuf merupakan suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui hal ihwal (perbuatan) kebaikan dan keburukan jiwa. Dan bagaimana cara membersihkannya dari sifat yang buruk serta mengisinya dengan sifat-sifat terpuji. Melangkah menuju keridlaan Allah swt. dan meninggalkan larangannya menuju yang segala hal yang diperintahkan. 

Ketiga, Imam al-Ghazali Thusi, iran (450 H). Dalam kitab ihya’ ulumuddin, tasawuf adalah ilmu yang membahas tata cara seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. dan merupakan budi pekerti. Barang siapa yang memberikan budi pekerti yang baik atas dirimu maka ia memberikan bekal atas dirimu dalam bertasawuf.Karena hanya jiwa muslim yang dapat menerima perintah Allah swt. yang mampu melakukan sifat terpuji dan akan sampai pada makna tasawuf itu sendiri. 

Keempat, Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili Ghumarah maroko (1258 M). Beliau merupakan ulama besar sufi dari Afrika Utara. Dan beliau mendefinisikan tasawuf sebagai, “praktek dan latihan diri melalui cinta yang dalam. Dan beribadah untuk mengembalikan diri kepada jalan Allah swt”.

Kelima, Ibnu Khaldun Tunisia (732 H), seorang sejarawan muslim atau terkenal dengan pendiri ilmu Historiografi atau ilmu yang mempelajari praktek ilmu sejarah. Ilmu sosiologi atau ilmu yang mempelajari tentang perilaku sosial dan perubahannya. Dan sebagai palar ekonomi. Dalam buku Munajat as-sufi, tasawuf adalah sebagian ilmu dari ajaran islam yang bertujuan agar seseorang tekun beribadah dan memutuskan hubungan dengan selain Allah swt. Dan hanya mengharapkan Allah semata, menolak hiasan-hiasan duniawi serta membenci sesuatu sehingga manusia dapat terperdaya sehingga menjauhi Allah. Dan tasawuf merupakan tempat pengasingan diri menuju jalan Allah swt. dalam khalwat untuk beribadah.

Maka, setelah kita memahami pengertian ilmu tasawuf melalui beberapa definisi diatas. Tasawuf adalah ilmu ajaran islam yang membahas tata cara seseorang mendekatkan diri kepada Allah swt. Seperti, berakhlak yang tinggi (mulia), tekun beribadah tanpa keluh kesah yang merupakan wujud kehambaan kita kepada Allah swt. Dan serta menjauhkan diri dari perhiasan dunia yang dapat memperdaya manusia sehingga menjauhkan kita dengan Allah swt. Wallahu a’lam bi ash-Shawab.
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.